Tutorial Menanam Singkong - Part.1 (Lho?)

Kali ini saya akan mencoba membahas tentang pembudidayaan ketela pohon atau yang biasa juga disebut sebagai singkong. Loh kenapa malah membahas soal singkong, beda ama tema blognya dong, mungkin ada yang bertanya, hehehe .. Ada deh alasannya , jangan tanya kenapa.. Lagian singkong enak kan, bisa digoreng, bisa dibikin getuk, dan juga bisa bikin sepeda motor anda jadi lebih bertenaga dan bahan bakarnya makin hemat 20-30 persen. Mau tahu gimana caranya? Baca terus lanjutannya..


Pertama-tama saya mau cerita dulu gimana awalnya singkong yang mungkin sedang anda makan saat ini bisa berada dalam mulut anda.

Singkong biasanya ditanam pak petani di tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.

Untuk bibit singkong diambil dari tanaman singkong yang sudah tua, ditanam dengan metode setek (jangan bilang nggak tau metode apaan ini, udah sering dipelajari di mata pelajaran biologi kelas 3 SMP) di tanah yang telah diolah oleh pak petani sebelumnya. Tentang bagaimana proses pengolahan tanah ini dilakukan saya juga kurang begitu tahu, tapi biasanya para petani singkong membersihkan dulu lahan yang akan ditanami dari rumput dan gulma agar unsur mikro dan makro dari tanah dapat diserap secara optimal oleh singkong tersebut. Untuk tanah gambut yang memiliki sifat asam biasanya petani melakukan pengapuran untuk menetralkan sifat tanah (kapur bersifat basa, kan?), bersamaan disaat petani melakukan pembajakan atau pemupukan pada lahan.

Setelah selesai ditanam barulah proses perawatan dilakukan, seperti pemupukan berkala, penyiraman, pemangkasan, dan pemberian pestisida agar tidak terserang penyakit dan hama. (terkadang saya bingung, tanaman dikasih pestisida itu kan ulat aja nggak mau makan, lha koq manusia mau ya makan? Mungkin akan saya bahas di lain post)

Nah, kini tibalah saat memanen hasilnya. Singkong sudah dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

(bersambung...)
0 Responses

Posting Komentar